Super Junior Donghae & Eunhyuk_아직도 난 (Still You)_Music Video

SHINee 샤이니_Colorful_Music Video

EXO_12월의 기적 (Miracles in December)_Music Video (Chinese ver.) (+ daftar ...

EXO_12월의 기적 (Miracles in December)_Music Video (Korean ver.) (+ daftar p...

Sinopsis The Heirs

Episode 1 part 1 part 2
Episode 2 part 1 part 2
Episode 3 part 1 part 2
Episode 4 part 1 part 2
Episode 5 part 1 part 2
Episode 6 part 1 part 2
Episode 7 part 1 part 2
Episode 8 part 1 part 2
Episode 9 part 1 part 2
Episode 10 part 1 part 2
Episode 11 part 1 part 2
Episode 12 part 1 part 2
Episode 13 part 1 part 2
Episode 14 part 1 part 2
Episode 15 part 1 part 2
Episode 16 part 1 part 2
Episode 17 part 1 part 2
Episode 18 part 1 part 2
Episode 19 part 1 part 2
Episode 20 part 1 part 2

DONE ^^ Thanks to kutudrama.com and www.kdramatized.com ^^

LIGHT Photo Clip

LIGHT 3 New Single:

Light Up The Sky
I Love You
Menjamah Hatiku

THE LIGHT

SUB @FAMEidol THE LIGHT

will debut in "Share The Light" Christmas Concert.. 

Location At Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang

Day and Date Friday, 13 Dec 2013 17.00

Let's join guys.. Free !!

Tak Lagi Milikku - Reggy Alexander

TAEYANG - RINGA LINGA (링가 링가) M/V

[MV] Davichi(다비치) _ The Letter(편지) (Lip ver.)

[MV] Davichi(다비치) _ The Letter(편지) (Drama ver.)

G-DRAGON - 니가 뭔데 (WHO YOU?) M/V

2NE1 - 그리워해요 (MISSING YOU) M/V

SHINee 샤이니_Everybody_Music Video

Tak Lagi Milikku - Reggy Alexander

Nicko Fernandes: I WILL MEET YOU - By: @LinaFolevel

Who is it?

Kring.. kring .. Kring .. kring..

Suara deringan telepon rumah mengusik siapapun yang mendengarnya dengan tanpa rasa berdosa sedikitpun di pagi hari dan menyuruh seorang gadis cilik berlari kecil kearahnya

“Halo .. Ini Mya telus ini siapa ya? Kok jam 6 udah nelpon” Suara imut nan cadel itu membuka percakapan

“Halo Mya .. Ini Nc” Balas seseorang diseberang sana “Nc?!! Ini Nc?” Karna sangat terkejutnya, Mya lantas membelalakkan matanya

            “Iya .. kamu lucu masih cadel, gak belubah hahaha” Tawa yang menggelegar diseberang sana membuat Mya naik darah dan membalasnya

“Kamu juga masih cadel tau’! Ngomong llrss~ llrsss~” Berniat membalas, Mya malah kesulitan sendiri mengucapkan huruf “R” dan tawa Nc semakin keras

“NC!” Tegas Mya “He..he.. iya iya, apa cantik?” Goda Nc di telepon dan BLUSH~ Pipi Mya memperlihatkan semburat pink dan badan mungilnya kaku seketika.

Tik~!

Matanya berkedip manandakan ia tersadar bahwa Nc hanya menggodanya “Dasal Nc Jelek, Pendek, Cadel” Gerutu Mya

“Yak! Itu dulu Mya! Sekalang..” Ucapan Nc berhenti “Sekalang Nc udah besal, telus makin jelek lagi makin Endut hhmm .. Tetap cadel hahaha ..”

Nc sekarang hanya mencibiri teman masa kecilnya tersebut yang sedang menertawakannya balik.

‘Awas aja yah Mya! Satu taun enggak ketemu kamu pasti bakal kaget ketemu aku’ Batin Nc menyeringai

“Hey! Kabal kamu, papah sama ibu kamu gimana Mya?” Mya tau, kalau sekarang Nc mengalihkan pembicaraannya “Kami baik kok .. Kalau papah mamah kamu?” Tanya Mya  santai

“Lho? Kamu enggak tanya kabal aku?” “Buat apa? Kamu kan pasti sehat bel-lebih gisi, badan kamu ..” “PAPAH MAMAH AKU BAIK MYA!!” Terdengar suara nafas Nc yang menderu-deru

“Hehe .. Jangan malah dong Nc, ental cepet tua balu tau!” Ancam Mya diiringi gelitikan tawanya yang imut

“Nc, sekalang dimana? Kalo masih di singapul kata ibu bayalnya mahal” Polos Mya “Aku di ..”

TUTT~~

Tiba tiba sambungan telepon 2 insan kecil berumur 5 tahun itu terputus “Nc? Nc? Kok mati ya?” Mya menatap bingung ganggang telepon rumahnya.

Disconnected … … … TUT~

TUTT~~  TUTT~  TUTT~ KLIK!

            “Lho? Kok mati ya?” Sama halnya dengan Mya, Nc menatap bingung telepon seluler yang berada di genggamannya “Mah..! Kok Nc telpon Mya pake hp mati sih?” Teriak Nc masih menatap bingung teleponnya

“Coba kamu nyalain lagi hp-nya, kalau gak bisa yah lowbat sayang..” Balas mamah Nc “Iyah mahh ..” Nc segera mengaktifkan kembali hp-nya yang tewas seketika tadi dan KLIK!

            Hp tersebut kembali tewas. Segera ia mencari stop kontak dan memasang charger yang sudah terhubung dengan Hp-nya kemudian menancapkannya ke stop kontak itu.

‘Lho? Kok gak ada tanda hidupnya?’ batin Nc bingung “Mah .. listliknya gak mau masuk ke Hp-nya” teriak Nc

“Ohh .. coba kamu nyalain lampu dulu, ntar kalau gak nyala yah mati lampu. Mama lagi gak buka komputer dan gak nyalain lampu jadi gak tau” Balas Mamah Nc dari ruang kerjanya “Iya mah ..” Lantas Nc berlari menuju saklar di ruang tengah

CTEK CTUK CTEK CTUK~

“Yah .. mati benelan deh” Lesu Nc “Gimana sayang? Hp-nya lowbat?” Saut mamah Nc menghampiri anaknya 

“Mati mah ..”Balas Nc lesu “Ya udah dilanjutin besok aja telponnya yah sayang, mamah baru dikasih kabar papah kalau listriknya padam bergilir, eh ternyata rumah kita juga kena padam”

 “Hhmm.. mah! Besok ke lumahnya Mya yuk ..” Pinta Nc “Tapi mama gak bisa sayang .. Besok kan hari senin .. Mamah papah udah mulai kerja dan kamu kan sekolah” Ucap sang mama

“Jadi besok Nc udah masuk sekolah TK balu?” Nc terkejut “Iya .. Dan mamah denger, Mya juga sekolah di situ” Jelas mama

 “Yes ..” Nc mengepalkan tangannya dan menariknya seperti orang berhasil memenangkang sesuatu

“Kenapa Nc?” Bingung Mama yang menaikkan sebelash alis matanya “Eh .. Gak papa kok mah. Nc ke kamal dulu yah” Nc segera meninggalkan mamanya yang sedang menggeleng gelengan kepalanya sambil tersenyum.

“Hupmm… benel kan Nc, kalo kita bakal ketemu lagi hahaha…haha” Nc kegirangan hingga kasur yang sebelumnya sudah tertata rapi menjadi rusak berantakan.

END

Andy Wen: RAINBOW - PERBEDAAN ITU INDAH - By: @deanurutami

# Pelangi

Pelangi itu indah,yah sangat indah aku menyukai pelangi yang akan muncul setelah hujan rindang di balik sungai. Entah kenapa aku sangat menyukai warna pelangi itu,tujuh warna yang sangat menarik dan berbeda-beda membuat aku semakin terpikat. 

Dan karena pelangi juga aku bertemu dengan pria itu,pria yang yang mampu membuat degup jantung ku tak beraturan serasa desiran darah mengalir ke saraf yang ada. Hari ini aku berjanji bertemu nya di sini,di tempat ini di sungai ini tempat awal kami berjumpa.

“Hai,,,Dea  maaf aku telat, apa kamu telah lama menunggu??”Ucap sebuah suara dengan deru nafas masih memburu cepat.

Aku menoleh “Eh,,,enggak kok ,aku baru saja datang Je,,”Jawab ku seraya menatap wajah nya itu,wajah yang mampu mengalih kan dunia ku *afgan keless :p*

Pria itu bernama Jeje ,nama lengkap nya Andi Wen ,sebuah insiden kecil yang mempertemukan aku dengan diri nya,bewajah Oriental bermata sipit. Di saat itu hujan turun ketika aku sedang berada di Danau ini,aku berteduh dan siapa sangka saat aku berteduh.pria asing ini muncul sambil berlari kecil menghindari siraman air hujan. Aku memandang nya heran ,bukan memikir kan tubuh nya yang sudah basah kuyup?tapi malah sibuk dengan SLR camera yang bergantung di leher nya. aku yang penasaran pun memberani kan diri untuk bertanya. Awal yang baik ia cukup ramah dan sampai lah kami berkenalan satu sama lain.

~o0o~

 Seketika suasana menjadi senyap tak ada pembicaraan di antara kami. 

“Hmm,,hari ini kamu jadi model aku lagi yah Dea “Kata nya memulai pembicaraan antara kami.

“Apa? menjadi model mu lagi? bukan kah kemarin sudah yah Je??” Tanya ku setengah kaget.

“Masih kurang,,aku masih butuh beberapa foto yang outdor ,dan seperti nya cocok deh di tempat ini please” Kata Jeje kepada ku seraya ia mengedar kan pandangan mata nya,aku terdiam sejenak berfikir.

“Dea,,ayo lah aku mohon,,,,”Lanjut Jeje memohon pada ku ,tak lupa ia menyatukan ke dua telapak tangan nya sambil mengosok secara berlawanan.

Aku melipat ke dua tangan ku di bawah dada, menahan tawa saat ia berekspresi seprti anak kecil ”emb,,gimana yah???” Goda ku untul kesekian kali nya.

“Ah~kamu mah gitu, kata nya akan membantu aku jika aku meminta tolong” Ia berdengus kesal, aku pun terkekeh melihat ekspresi na itu, sehingga aku pun menyudahi aksi godaan ku tadi.

“Hei... Jeje jangan ngambek atuh,, aku mau kok,,” kata ku mencoba tersenyum manis

“Nah gitu donk,, ayo kita mulai biar cepat selesai dan kita bisa jalan “ Girang Jeje dengan semangat 45 yang ia miliki , ia mengandeng tangan ku lantas menuntun ku ke arah pinggiran danau, aku menurut mengikuti langgkah kaki nya itu.

Deg,deg,deg, lagi dan lagi detak jantung ku kembali berpacu tak menentu saat ia mengengam erat tangan ku,untung saja jantung ini tak loncat dari tempat nya.

“Di sini,,”Kata Jeje setelah sampai pada tempat yang ia angap bagus untuk di jadi kan Backround foto nya. ini lah Jeje yang memilik hobi memotret, ia sudah seringkali menjadi kan aku objek foto nya ,kata nya sih aku ini foto genik unyu-unyu gi mana gitu *plak abaikan :p*

“Kamu berpose seperti biasa yah De,” Pinta Jeje , aku hanya menganguk , mungkin aku sudah hampir terbiasa di foto oleh nya hingga tak susah jika di suruh berpose sebagai Model dadakan seperti ini.

Jeje yang berdiri tak jauh dari ku sibuk mengotak atik SLR yang sedang berada di tangan nya.

.

30 menit berlalu dan tugas ku sebagai model dadakan pun selesai. kini kami berdua duduk di tepi danau menyaksikan air danau yang tenang .

“Dea,,,”Seru Jeje

“Hmm,,”aku meyauti hanya dengan berdeham saja tanpa menoleh ke arah nya yang berada tepat di samping ku saat ini.

“maaf aku selalu membuat mu repot”Sungkang Jeje,aku pun menoleh nya

“Sudah lah kaya gak biasa ajah sih kamu,Je”Kata ku mencoba membuat nya santai.

 Jeje hanya tersenyum sambil menatap ku.

 “Apa deh kamu senyum-senyum gaje! “Sunggut aku karena mendapati senyuman Jeje terlalu aneh.

 “hari ini gak ada pelangi yah?”Tanya Jeje tak mengubris  sunggut yang ku tampak kan tadi.

 “Kan tidak turun hujan jadi pelangi tidak akan muncul di sini Jeje”

 “oh,,gitu yah,,” Jeje ,aku hanya menganguk saja.

 “Aku boleh bicara gak Dea??” Jeje

 “Bicara tinggal Bicara Jeje,, gak bayar kok,,”Canda ku memukul lengan nya .

“A,a,,aku suka sama kamu “Cetus Jeje,seketika senyum ku terhenti pada saat itu juga,rasa nya aku tak 

percaya apa yang barusan aku dengar tadi.

Mulut ku menganga kecil,lantas menjauh kan tangan ku dari lengan nya tadi. Aku mengalih kan tatapan ku dari wajah nya itu.

“Dea,,aku suka sama kamu ,,”Lagi-lagi perkataan itu aku dengar dari bibir nya.

Aku mengigit kecil bibir bagian bawah ,bingung dan wajah ku mungkin sudah memerah saat ini.

“Dea,,,”Sentak Jeje memegang bahu ku dengan tangan kanan nya itu.

“Eh,,iya ada apa Je,,,”Aku mulai gelagapan sendiri menatap wajah nya dari jarak dekat 

“Apa jawaban kamu?aku mau kamu jadi pacar aku,aku sayang sama kamu,aku suka sama kamu Dea ,dari awal kita berjumpa ,di situ benih cinta di hati ini mulai tumbuh “Kata Jeje mencoba menatap ku serius.

Skak mat- Jeje mampu membuat aku tak berkutik dan bingung seperti ini.

“Jangan bercanda deh Je,, gak lucu tau gak “Kata ku mencoba mengangap ini semua hanya Candaan belaka.

“Aku gak bercandaDea ,aku serius aku Suka dan Sayang sama kamu,,”kata Jeje sekali lagi dengan sangat 

tegas.

“Tapi,,kenapa kamu suka sama aku?”

“aku juga bingung kenapa bisa suka sama kamu ,tapi yang jelas hati ini ingin memiliki mu,,” sejenak aku terdiam mendengar ucapan nya ,seharus nya aku bahagia karena cinta ku tak bertepuk sebelah tangan ,tapi,,,kenapa ini dengan perasaan aku menjadi risau dan bimbang?.

“Dea ,,apa jawaban kamu?”Jeje  menagih jawaban dari ku,,ia pun mulai meraih tangan ku yang bebas dan ia pun mengengam erat.

Aku menutup mata ku ,mencoba berfikir jernih “Maaf aku tak bisa menjawab nya sekarang”Kata ku pelan lalu menundukan kepala.

“apa kamu gak suka sama aku yah??”Lirih Jeje. 

“Bukan, aku suka sama kamu ,tapi untuk menjadi pacar kamu?aku belum bisa kasih jawaban nya sekarang “

“Lalu kapan kamu bisa jawab?” Jeje

“Nanti tunggu pelangi muncul di sini akan aku kasih kamu jawaban,”Kata ku menatap manik mata Jeje dengan lekat.

Jeje menarik sudut bibir nya hingga membuat sebuah simpul senyuman  yang manis.

 “Ok aku tunggu sampai pelangi muncul dan pada hari itu aku harap jawaban kamu tidak mengecewakan,”Kata Jeje menyentuh pipi ku dengan lembut. Aku hanya bisa tersenyum saat mendengar ucapan nya tadi

~o0o~

Beberap hari pun berlalu Jeje terlihat sangat tidak sabar menunggu turun nya hujan,yah Jeje berharap setelah hujan pelangi akan muncul di danau itu,danau tempat ia berjanji dengan Gadis yang spesial menurut hati nya,mungkin~.

“Xan,,ramalan cuaca hari ini apa?”tanyaJeje kepada teman nya.

“Cuaca?hari ini sih kata nya cerah ajah,,”Sahut teman nya Jeje itu.

“Ha~ serius?Jangan bercanda deh Xander “Tanya Jeje sedikit tak percaya akan jawaban dari teman nya tadi.

“Dish~ ngapain juga gue bohong?noh maka nya pantengin tuh tipi bagian ramalan cuaca!!jangan yang elo pantengi Poto cewek mulu “Xander berdecak kesal kepada Jeje. Jeje yang mendengarucapan Xander tadi memayun kan bibir seraya menghempas kan tubuh nya di atas sofa yang empuk.

“Ah~ lama banget sih hujan nya ??”Gumam Jeje yang telah duduk di sofa.

Xander yang sedari tadi sedang asik membaca Novel kini menutup buku itu dan menoleh ke arah Jeje “Lo ngapain nunggu hujan sih?”Tanya nya yang penasaran.

“sebenar nya gue gak nunggu hujan Cuma nunggu pelangi muncul,nah sebelum pelangi muncul kan pasti tunggu hujan dulu tuh?maka dari itu gue nunggu hujan “Terang Jeje sedikit berbelit-belit.

Xander  menggaruk dahi nya “terus kalau udah apa pelangi lo mau ngapain?”tanya nya. Jeje bukan nya menjawab ia justru tersenyum sendiri.

“Owh gue tahu nih,,lo mau motret pelangi yah buat bahan,,?”Tebak Xander ngasal.

“jangan ngasal deh lo,,koleksi pelangi gue udah banyak,,”Sergah Jeje yang tak terima.

“Lalu??”

Jeje pun mengeluar kan dompet nya “Nih lihat “Suruh nya ,Xander menerima dengan ragu,Xander menatap heran .

“Siapa ini Je??”

“Cantik gak??”

“Cantik, tapi ini siapa?”Xander menjawab dan berbalik bertanya.

“Calon pacar gue dan istri gue ,,”Sahut Jeje dengan PD nya.

Xander  mengerut kan dahi nya,,”Pacar?istri?lo yakin ?”Tanya nya tak percaya .

“Yakin! ,,kok lo nanya gitu sih?apa bagi lo kurang cantik yah?” Jeje

“Cantik,,cantik banget malah tapi,,,”Xander.

“Tapi apa?”Potong Jeje.

“Apa mungkin dia bisa jadi istri lo Je?kok gue ngerasa gak yakin gitu yah??”Kata Xander sambil menatap Foto itu .

“Kenapa gak bisa?pasti bisa lah ,gue udah nembak dia buat jadi cewek gue,,cuman itu “Ujar Jeje tak selesai.

“Cuman apa?”Xander

“Cuman itu dia belum jawab pertanyaan gue,dan dia mau kasih gue jawaban pas ada pelangi “Cerita Jeje dan tiba-tiba raut wajah nya berubah menjadi sedih seketika.

“Dia gak suka yah sama elo?”

“gue gak tahu dia suka gue atau tidak yang jelas gue sama dia itu sering jalan dan kalau di lihat sih dia punya rasa sama gue ,”Jelas Jeje se’ada nya yang ia tahu.

“Hm,,,jangan terlalu banyak berharap sama ini cewek takut nya nanti lo kecewa.dan kalau boleh tahu siapa nama cewek ini ? ”Xander meperingati sambil bertanya dan megembalikan foto itu.

Jeje menerima nya foto itu,,”Gue sih memang udah berharap banyak sama dia,, dan nama nya itu Dea.”

“Berdoa ajah sama Tuhan,agar Tuhan kasih jalan buat lo dan dia bisa bersatu”Saran Xander menepuk bahu Jeje pelan, Jeje hanya tersenyum tipis sambil menatap Foto itu. yah foto itu Foto nya Dea gadis yang Jeje taksir dan Jeje tunggu jawaban nya.

Jika Dia jodoh ku persatukan lah...

Jika dia bukan jodoh ku jauh kan lah...

Aku tak sanggup jika ini  takdir ku....

~o0o~

“kamu tega yah,De,,aku itu tiap hari nunggu pelangi ,menunggu jawaban kamu!tapi kamu?malah jalan sama cowok lain ,kamu tega ngegantungin perasaan aku “

“Dia itu teman aku Je,aku gak ada niat sedikit pun untuk ngegantungi perasaan kamu,dan gak usah nunggu pelangi muncul aku akan kasih kamu jawaban “

“Apa jawaban kamu?”

“Aku gak bisa nerima kamu untuk menjadi pacar aku ,maaf”Jelas Dea tertunduk dalam. Jeje bertemu Dea di sebuah Cafe dan pada saat itu Dea tengah jalan dengan teman pria nya yang membuat Jeje cemburu.

“Kok,,kamu nolak aku?apa pria tadi itu pacar kamu hmm?”Bidik Jeje,Dea mengeleng.

“Bukan,dia itu hanya teman aku,dan aku belum punya pacar kok,”Sahut Dea.

“Terus apa alasan nya kamu menolak aku?apa gara-gara tadi aku tuduh kamu yang engak-engak?kalau iya maaf aku terlalu cemburu jika melihat mu dengan pria lain “Sesal Jeje.

Dea hanya bisa terseyum manis “Bukan,,aku tidak mempermasalah kan itu kok,,hanya saja kita tak mungkin bisa bersatu Je,,kita ini berbeda “

“berbeda?apa nya yang berbeda?aku gak ngerti ,,coba jelasin jangan buat aku bingung “Jeje mencengkram ke dua bahu Dea kencang.

Dea menutup mata nya sejenak mengatur nafas nya “Kita ini sangat berbeda Keyakinan Je,kita gak mungkin bersatu ,maaf lebih baik mulai saat ini kita menjadi teman saja tidak lebih”Ucap nya menepis pelan ke dua tangan Jeje yang ada di bahu nya.

 Duar~ seketika suara petir mengelegar di langit yang luas,Dea berlari keluar dari cafe itu.

“Ya Tuhan....apa yang ku takut kan menjadi benar,,”Lirih Jeje sejenak,sedetik kemudian ia berlari mengejar 

Dea yang telah pergi menerobos hujan yang telah membasahi Rongga Bumi ini.

“Dea,,tunggu jangan lari,,kita harus bicara dulu,,”pekik Jeje dan

Tap,, Jeje berhasil mencengkal pergelangan tangan Dea.

“Gak ada yang perlu kita bicara’n lagiJe,kita gak mungkin bisa bersatu ,,kita ini berbeda Je beda hiks,,”Lirih Dea bercampur isak tanggis yang sudah tak terbendung di mata nya itu.

Jeje berjalan dan berhenti tepat di hadapan Dea , Jeje meraih dagu Dea dan mendogakan wajah Dea .

“Apa yang salah De,,aku Cinta dan Sayang sama kamu,dan aku gak peduli sama perbedaan kita ,,”Kata Jeje menatap Dea dengan lekat.

Tes..tess,,,Hujan semakin lebat membasahi dua insan itu.

“Walau Cinta dan Sayang?kita ini salah Je,,gak seharus nya kita saling mencintai seperti ini! Aku dan kamu Beda ,,aku Muslimah dan aku tak bisa menikah dengan kamu yang Non Muslim”

“Oh,,gara-gara Keyakinan Agama kita berbeda kamu menolak aku?kamu tenang ajah aku akan masuk Islam jika itu mau mu “Ujar Jeje dengan gamblang nya ,seketika mata Dea membola besar?

“Apa, kamu mau jadi maulaf dan masuk Islam Je?”Ulang Dea tak percaya.Jeje hanya menganguk pasti.

“Kalau begitu aku tolak kamu,aku gak mau kenal sama kamu”Cetus Dea.

“kenapa?bukan kah kalau aku masuk Islam segala keganjalan tentang Agama di hati mu akan reda?” Jeje

Dea diama menatap Jeje dengan tajam.

“Aku tanya sama kamu! kamu masuk islam karena apa?”Dea menurun kan tangan Jeje yang ada di wajah nya sedari tadi.

“Karena kamu, aku ingin masuk Islam  agar kita bisa bersatu”jelas Jeje.

“Jika itu niat mu?maka aku tidak ingin menjadi pacar kamu walau kamu masuk Islam,”

“Kenapa?jangan buat aku bingung !” Jeje.

“karena niat mu itu,aku rasa Agama tak pantas di TUKAR DENGAN CINTA ,dan apa kamu tak berfikir akan ada orang yang kecewa jika kamu berpindah keyakinan?”

“Lantas apa mau mu ,aku masuk islam kamu larang?jadi aku harus bagaimana agar kamu bisa menerima ku?”Tanya Jeje yang heran.

“Kamu cukup belajar ikhlas Je,,aku yakin kamu masih bisa mencari wanita lain dan se Iman dengan mu jadi tidak akan ada kemurkaan Tuhan “

“Apa aku tak pantas bersanding dengan mu Dea ,hati ini Sayang dan Cinta sama kamu “Lirih Jeje sambil mengusap wajah nya yang basah akibat hujan yang tak kunjung henti.

“bukan masalah pantas atau tidak ,tapi ini masalah Agama ,aku tak ingin menganggu Iman mu kepada Tuhan mu sendiri ,aku tak ingin kamu keluar dari Agama hanya karena Cinta ,sebab Agama dan Cinta itu tak bisa di tukar, pada dasar nya Agama dan Cinta itu hal yang suci dan sakral jadi aku tak ingin mempermain kan ke dua nya , aku cinta sama kamu,tapi aku juga Cinta sama agama ku”Dea. Jeje sejenak terdiam.

“Dan apa pun alasan nya jangan pernah memakai nama Cinta untuk hal apa pun apalagi tentang Agama ,aku tahu kamu itu sangat taat beribadah ,kamu sering melakukan pelayanan bukan di gereja? Lalu kamu juga sering membaca alkitab mu bukan? Apa pantas kamu tinggal kan Agama mu hanya untuk kata Cinta?jika menurut mu iya? Berarti kamu itu EgoisJe ,dan itu bukan Cinta melain kan rasa ingin memiliki”Timpal Dea lebih lanjut. *maaaaafff bgt klo ada salah kata atau ucapan*

“Tapi bukan kah perbedaan itu Indah Dea??”Jeje membuka suara nya menatap Dea dengan tatapan sayu.

“Perbedaan itu memang Indah jika Perbedaan itu jalan pada alur nya dan tak di campur adukan dengan apa pun “Dea menjelas kan.

“Asal kamu tahu Je,aku juga sayang sama kamu,tapi situasi kita yang tak memungkin kan kita bersatu ,aku dan kamu berbeda ,aku tak ingin melanggar larangan agama ku ,dan aku juga tak ingin kamu melanggar larangan agama mu,karena aku gak mau kita mengecewakan sang pencipta. Dan lebih baik kita hanya menjadi teman dan aku yakin kamu bisa mendapat kan Cinta yang lebih dari ini Je,,”

“Aku tak yakin aku bisa mencintai gadis lain sebab aku terlalu sayang sama kamu ,,”Ucap Jeje dengan nada sedikit bergetar.

“Ikhlas kan semua ini Je,semua ini Ujian dari sang pencipta ,ia menguji umat nya (aku dan kamu) “

“Tapi aku rasa ini Takdir aku,aku yang harus meninggal kan Agama aku ,,jika tidak kenapa Tuhan mempertemukan aku dengan mu,,” Jeje.

“Ini Takdir yang harus kita pilih,bukan hanya berpangku tangan menunggu takdir ini berubah,Tuhan memberi mu ujian melalui rasa di hati mu,dan aku juga harus ikut merubah takdir ku Je,,”Ujar Dea lembut.

“Tapi Rasa di hati ini sangat Nyata dan tak mungkin aku bisa berpaling,,,dari mu,,”Lirih Jeje.

“Hati dan Rasa terkadang keliru Je,dan akal yang membantu hati dan Rasa itu,,aku mau kamu tetap pada Agama mu jangan pernah kamu berniat berpindah Agama hanya atas nama Cinta ,hidup ini bukan segala nya Atas nama Cinta tapi kita hidup untuk Sang Pencipta Je,aku sayang kamu dan aku sayang pada Agama ku,dan aku gak mau kamu MENUKAR AGAMA MU DENGAN CINTA yang tak pasti ini.”Tungkas Dea sambil mencoba tersenyum..

Beberapa saat suasana mereka menjadi hening hujan pun mulai reda dan apa yang di tunggu Jeje pun muncul dengan indah nya ,Dea berjalan ke arah Jeje dan menarik tangan Jeje lantas ia tuntun hingga mereka berdua tepat berada di sebuah jembatan di atas sungai.

“Lihat Je,pelangi itu indah yah ??”Puji Dea dengan senyum tak lepas dari bibir nya itu.

“Pelangi itu indah De,,dengan warna nya yang berbeda tapi tetap bisa bersanding ,,lalu kenapa kita tak bisa menjadi pelangi itu.. ”Tanya Jeje menatap Pelangi yang sedang memancar kan warna warni yang membuat manusia selalu mengagumi warna nya itu.

“Pelangi itu memang saling bersanding Je,tapi tak menyatu ia ada pada jalan warna nya sendiri ,kalau kita?kita harus mencampur adukan Perbedaan yang tak seharus nya kita campuri,,Ikhlas kan Je,,kamu dan aku pasti bisa melewati cobaan ini “Sahut Dea dengan sangat bijak sana.

“Baiklah aku terima alasan kamu menolak aku,dan aku akan tetap kagum sama kamu,di mana orang lain menghalal kan apa pun untuk Cinta dan selalu melakukan apa pun Atas nama Cinta bahkan mungkin Menukar Agama dengan Cinta ,tapi kamu malah melarang aku untuk aku berpindah Agama. Aku kagum dengan kebijaksanaan kamu Dea ,dan mari kita berteman saja “Ujar Jeje memuji Dea yang menurut nya Bijaksana.

“Mari,,”Dea tersenyum dan menyambut jabatan tangan Jeje.

Pada dasar nya Cinta itu hanya fatamorgana belaka..

Tak ada yang abadi..

Cinta dan Agama itu ke dua hal yang sangat suci ..

Jadi jangan pernah kamu menukar Agama mu dengan Cinta manusia..

Hidup ini bukan untuk Cinta tapi untuk sang pencipta ...

Agama apa pun pasti akan murka jika umat nya dengan mudah menukar Agama dengan Cinta..

Cinta itu hanya Bonus untuk manusia yang taat berAgama...

Beberapa bulan berlalu Dea dan Jeje hidup masing-masing..dan akhir nya ke dua nya bisa menemukan cinta tanpa harus menukar dengan apa pun ,tulus suci itu lah cinta.

Bukan cinta yang rela melakukan apa saja untuk cinta itu sendiri. Jika ada yang begitu? Itu bukan cinta atau sayang,melainkan rasa Egois dan rasa ingin memiliki se utuh nya.

Cinta itu adalah ikhlas menerima apa pun pasangan kita tanpa harus menukar apa pun.

Cinta juga tak harus memiliki bukan...

Tamat..

Xing Hermina: IT’S LOVE - By: @LinaFolevel

“Ahh .. Dingin sekali. Bodoh, ini sedang musim dingin.. Kenapa juga aku yang harus mengepel lantai kelas 3-B itu?” Kesal Selva sambil membersihkan alat pel  di kamar mandi umum

“Karna tadi kau muntah di depan kelas itu” Selva menoleh kearah suara, tampak seorang laki laki yang sedang mencuci tangannya pada kran air tapi tampaknya bukan seperti mencuci, Hanya.. Mencipratkan ke jari jarinya saja

“Tapi itu bukan salahku, tadi itu ada…” Mata Selva menangkap sebuah bola sepak yang akhirnya jatuh pada

“Brrrr~ ga..gawat, aku bis..a mati ke..dingi..nan” Lelaki itu menggigil bagai kucing terkena air cucian.

‘Astaga! Kasian sekali’ Selva mengambil sapu tangan yang berada di sakunya dan memberikannya pada lelaki itu

“Pakai ini, Melihatmu seperti ini.. ckckck” Selva menggeleng-gelengkan kepalanya sambil melihat papan nama yang dipakai lelaki itu ‘Hmm.. Jadi namanya Xing’ Batin Selva

“Te..Terima kasih HATCHIN!! Ma..af kaget ya?” Xing, lelaki itu menyemburkan bersinnya tepat dihadapan wajah Selva. Sedangkan Selva? Ia berwajah merah padam sekarang dengan tangan yang mengepal dan menarik napas panjang lantas menghembuskannya pelan

“Enggak kok..” Dusta Selva dengan memamerkan senyuman yang dipaksa “Syukurlah.. Teman-temanku kalau aku bersin selalu saja ngomel. Oh ya makasih sapu tangannya, tertolong banget deh” Ucap Xing dengan wajahnya yang seperti kucing manis.

“Ngapain disini? Ayo main ke tempat Val!” Thom muncul dari balik pintu kamar mandi umum.  Ia menarik Xing keluar dari tempat itu “Eh.. Tunggu! Sapu tanganku! Hey!” Teriak Selva dari dalam kamar mandi

“Hei Lina! Lihat deh. Hari ini Selva terlihat lebih galak dari biasanya… Tatapan matanya menakutkan” Minki yang melihat Selva sedang duduk tak nyaman di bangkunya “Selva…  Kalau wajahmu seperti itu nanti  banyak yang salah paham lho. ‘Kan cuma sapu tangan..” Nasehat Minki

“TIDAK! Itu barang pentingku… Hiks” Tak disangka, wajah yang sebelumnya suram sekarang menunjukkan kesedihan “Yah.. Dia nangis cup.. cup..” Minki dan Lina mulai menenangkan Selva yang semakin menjadi jadi.

Selva mulai menceritakan ceritanya tentang sapu tangan itu sambil tersedu-sedu

^Flashback^

Selva sering disangka dingin oleh semua orang. Tapi sebenarnya ia adalah orang yang kesepian dan cengeng

‘Hiks..hikss.. Ko Alex’ Selva menangis sambil menekuk kedua belah lututnya dan menenggelamkan kepalanya disana

“Nih.. Pakai ini, Ayo silahkan dipakai” Ucap seorang lelaki menyodorkan sebuah sapu tangan

“Nggak usah, nanti sapu tanganmu kotor” Selva menghapus kasar air mata dengan tangannya, tapi ia tidak melihat dengan jelas siapa yang mengajaknya berbica itu

“Nggak apa apa, ini gunanya sapu tangan, kan?” Tanya lelaki itu

“Ma..Makasih” Selva mengambil sapu tangan itu dan mengelap air matanya, Saat ingin mengembalikan kepada si empu “Eh? Kemana dia?”

^Flashback off^

“Karna aku tidak melihat wajahnya, Jadi aku masih belum mengembalikannya” Ucap Selva kesal

“Jangan dipinjamkan kalau memang barang berhargamu..” Balas Lina menyandarkan punggungnya kearah kursi yang ia duduki

“Habisnya sapu tanganku sendiri ada di dalam jaket. Aku gak bisa membiarkannya begitu saja.. Dia tampak kedinginan.  Kalau begini jadinya lebih baik tidak kupinjamkan.. Xing bodoh” Gerutu Selva menendang kaki seseorang

“Aww!! Kau yang bodoh! Kenapa kakiku yang kau tendang!” Kesal Minki

“Ehh sorry” kata Selva

“Tunggu, kau bilang kak Xing?” Lina yang sedari tadi diam mulai angkat bicara

“Iya, Emang siapa dia? Kau mengenalnya?” Tanya Selva antusias

“Dia kan panitia buku tahunan, Dia kelas 3-B hmm.. Bagaimana kau ini? Orang yang terkenal dan setampan dia kau tak tau” Jawab Minki protes

“Diamlah! Hmm.. kelas 3-B? Baiklah” tersirat senyuman menakutkan dari Selva dan ia beranjak dari tempat duduknya

“Mau kemana? Hei!! Tak berterima kasih” Ucap Lina dan Minki yang entah mengapa ucapan mereka ‘kembar’

“Cuma ke kantin” balas Selva

Keesokan harinya..

“Xing! Kembalikan sapu tanganku” Gadis itu. Selva. Nekat masuk ke dalam kelas 3-B. yang notabene-nya adalah kelas di atasnya. Tanpa ada embel-embel menghormati kelas atasnya dengan sebutan ‘kak’

Benar. Selva adalah adik kelas Xing. Duduk di kelas 2-C. Mungkin C adalah kelas favorit terakhir, tetapi Selva bisa saja setara dengan Gita, anak kelas 2-A.

“Hey! Stop stop.. Ada masalah apa adik kecil?” Thom merasa obrolannya terganggu karena datangnya Selva tanpa tata krama sebagai adik kelas. Ia memposisikan tangan kanannya menyentuh dinding kelas sedang tangan yang satunya berkacak pinggang.

Selva mengacuhkan Thom “Xing!!” teriak Selva

“Ahh .. siapa disana? Hoamm” Selva melihatnya. Xing, lelaki itu baru bangun dari dunia mimpinya di tempat yang terbuat dari kayu – Bangku –

Ia melangkah cepat menuju sasarannya. Sedangkan Thom hanya menautkan alisnya “ Sapu tanganku” Pinta Selva mengadahkan satu tangannya

“Oh .. Sebentar” Xing memasukkan tangannya ke saku “Ah.. permen. Mau? Sapu tanganmu ketinggalan di rumah” Selva kesal dibuatnya. Ia mengambil permen itu. Anak-anak kelas 3-B melihat bingung kearah Selva dan dibuatnya tergugup “Ka..Kalau begitu besok harus kau bawa!”

Sesaat di ambang pintu “Terima kasih buat permennya” dan melangkah pergi.

“KEMARIN AKU BENAR-BENAR SENANG. TERIMA KASIH SUDAH BERBAIK HATI, YA!” Teriakan Xing lumayan keras cukup menghentikan langkah kaki Selva

"padahal aku hanya meminjamkan sapu tangan. Tapi dia sesenang itu’

“Ahh sudahlah”

Lagi. Esok harinya Selva melangkahkan kakinya menuju kelas 3-B. Tetapi ditengah jalan menuju kelas 3-B, ia mendengar bunyi shutter di semak-semak.

“Pas! Lucky banget” Ucap seorang di tengah kumpulan semak tersebut.

Selva mendekat “Itu .. Xing. Eh! Kak Xing apa yang ka..” Xing menarik Selva ke dalam semak-semak “Stt.. Diam” Xing membekap mulut Selva dan hanya dibalas dengan anggukan kecil

‘Sebenarnya apa siih yang dia lihat?’

Selva menajamkan penglihatannya “Ngi.. Mengintip orang berpacaran itu perbuatan terlarang!! Orang macam apa kau!?” Selva agak menjauhkan posisi awalnya.

“Jangan salah sangka. Ini ada alasannya kok” Xing menghentikan aktivitasnya

“Sudahlah aku gak tertarik dengan yang begituan”

“Tenang dulu.. Bukan hal mesum kok, nih” Xing memberikan kameranya pada Selva

Selva melihat foto hasil jepretan Xing. Banyak foto-foto di dalamnya

‘Benar. Malah semua fotonya bagus-bagus’

“Aku sedang mengumpulkan bahan karena aku termasuk panitia buku tahunan. Begitu.. “ Jelas Xing

Dan Selva hanya ber’OH’ria. Tampak senyuman mengembang dari sudut bibirnya “Aku bisa dibilang sejago seorang pro, kan!?” Celetuk Xing

Selva menggaruk asal tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal “Humpp.. Entahlah, aku gak ngerti mana foto bagus dan biasa” Selva menghela nafas sebentar “Tapi... ekspresi semuanya terlihat bagus”

Xing mengangguk “A... Aku enggak menyangka bakal dipuji”

Wajah Xing memerah, sedangkan Selva yang melihatnya tertawa “Hahaha.. Wahjahmu memerah. Lucu sekali”

Bunyi shutter kembali terdengar sesaat Selva sedang tertawa lepas “Ng.. Manis juga” Xing tersenyu melihat hasil jepretannya

“Hapus! Aku enggak suka difoto!” Kesal Selva berusaha merebut Kamera digital dari tangan Xing

“Kenapa? Padahal manis banget lho”

“Terserah.. Cepat kembalikan sapu tanganku!” Lagi-lagi Selva meminta sapu tangannya pada Xing. Tapi tangannya langsung digenggam oleh lelaki itu “Besok lagi ya dadah ..” Xing berlari pergi meninggalkan wanita tersebut. Selva hanya melongos

‘Rasanya beda, sentuhannya..’

“Aishhh.. Apa yang kau fikirkan Selva!! Jangan sampai otak brilliant-mu ini error”

Selva berjalan beriringan dengan Lina dan Minki. Terkadang mereka tertawa bersama juga saling mengejek 

“Sel, Sapu tanganmu sudah dikembalikan?” Tanya Lina

Selva hanya menggeleng pelan

Masa udah kesekian kalinya gagal terus sih?” Tanya Minki bingung

“besok aku ketempat kak  Xing lagi deh. Tenang aja” Selva memberikan Lina dan Minki 2 jempol tangannya dengan sedikit berlari mendahului kedua temannya

“Mana bisa..Besok anak kelas 3 kan sudah enggak masuk” Ucap Lina dan ditambah lagi dengan Minki “UN pun sudah selesai kan?”

‘Hmm.. benar juga. Dia sudah kelas 3 dan sebentar lagi dia lulus’

Minki yang berjalan melihat bawah tertabrak tubuh Selva yang sebelumnya tengah diam “Kamu kenapa sih Sel? Di kelas diem, dijalan juga diem. Hati-hati kesambet aja” Saut Lina menggenggam lengan Minki yang hampir jatuh

Minki kembali berdiri tegak dan mengangguk setuju pada Lina. Kembali mereka berjalan dengan beriringan

“Eh? Enggak. Enak ya jadi kelas 3. Bisa tidur sampai siang. Gak mikir pelajaran lagi” Celetuk Selva asal

“Sel, aku sama Minki duluan ya. Bye..” Lina dan Minki berbelok di tikungan setelah ber-say hello pada Selva dan dibalas dengan seciul senyuman dari Selva

Selva kembali berjalan sambil menyemangati dirinya “Syukurlah ini terjadi sebelum aku mulai serius padanya.. Karena.. Menyukai orang yang sebentar lagi akan pergi hanya akan membuat hati sakit.. Tenang saja Selva. Sampai upacara kelulusan nanti, aku tidak perlu berhadapan muka dengannya...”

Hari yang baru. Tanpa ada ocehan kelas 3 yang biasanya berada di kawasan sekolah. Selva memasuki kamar mandi umum, tempat ia dan Xing pertama kali bertemu

“Dia itu... Benar-benar bodoh, ya.. Coba masih ada waktu satu tahun lagi” Tiba-tiba terdengar kembali suara shutter ‘Bunyi rana ini..’

Selva menoleh kebelakang. Tepat di hadapannya Xing sedang ingin mengambil fotonya lagi. Entah mulai kapan Selva sudah memeluk Xing

Selva bertanya “Kenapa kau bisa disini!?”

“Aku kan panitian buku tahunan, hari ini ada guru yang memanggil. Jadi..” Ucapan Xing terpotong setelah Selva berbicara “Padahal sebentar lagi kau sudah mau lulus. Kenapa kau baru mendekatiku sekarang!?”

Selva melepas pelukannya, Ia menangis “Maaf” Ucapnya

“Maaf disaat sebentar lagi aku mau lulus..Tapi, kurasa aku akan menyesal kalau tidak berbuat apa apa. Kelas dan lantai ruangan kita berbeda. Enggak ada kesempatan untuk mengenalmu... Makanya saat sadar kau ada didekatku waktu itu.. Aku memutuskan bahwa inilah saatnya” Xing tertunduk malu mengucapkan hal yang bukan dirinya. Lebih tepatnya dianggap seperti ‘Bull Shit’

Atmosfer di sana tiba-tiba menjadi berubah. Hanya hening yang tercipta. Bagai banjir bandang yang datang tanpa permisi. Selva kembali terisak dalam diam

“Mau pakai sapu tangan-ku?” Saut Xing memberi sebuah sapu tangan yang jejati-nya milik Selva

“I..Itu-kan punyaku. Dasar!” selva memukul pelan lengan Xing sekemudian itu pula mereka tersenyum, mengubah atmosfer di antara mereka

Selva kembali diam. Ia terlihat sedang berfikir “Tapi.. Bagaimana dengan..” Ucapan Selva terhenti oleh Xing yang seperti tau akan maksud ucapan Selva “ I will be waiting”

END